Sungai Penuh Dengan Eceng Gendok, Kades : DPUPR Turunkan Alat Berat!

Sungai Penuh Dengan Eceng Gendok, Kades : DPUPR Turunkan Alat Berat!

KARAWANG - Sungai Sekunder (SS) kalong yang berada di Tanjung Pasir- Kalen Buntu, Desa Banyuasih Kecamatan Banyusari di penuhi oleh tumpukan eceng gondok yang sudah melebihi batas. Hal tersebut membuat, saluran air yang mengairi ratusan hektar sawah hilir di Cilamaya Wetan, terancam macet oleh eceng gondong sepanjang 2,5 KM. Para Kades dan Petani yang melakukan kerja bakti dalam mengangkat eceng gondok menggunakan alat sederhana tidak membuahkan hasil dikarenakan tingginya volume eceng gondok sekalipun dilakukan dari pagi sampai siang hari. Kepada KBE, Kepala Desa Rawagempol Wetan, H Udin Abdul Ghani mengatakan, sebelum dilakukan kerja bakti yang dilakukan para kades dan petani, sebelumnya dari waker PUPR juga sudah mencoba membersihkan eceng gondok selama dua hari namun tetap saja tidak bisa selesai. "Masih banyak belum selesai padahal kerja bakti dengan petani dari pagi sampai jam 11. Sementara dua hari berturut-turut yang lalu sudah dibersihkan juga sama waker enam orang-orang," kata H Udin, kemarin (23/3) Ia mengeluhkan, jika membersihkan melalui tenaga manual tentu menggunakan waktu yang cukup lama. Ia berharap pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) agar menurunkan alat berat untuk membantu membersihkannya. Bahkan pihaknya sudah melakukan komunikasi dan melaporkan keadaan SS Kalong Kepada Kepala Dinas PUPR. Bahkan tidak hanya itu saja, ia juga melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati dan Wakil Bupati Karawang. "Intinya kalau tenaga manual dan waker itu bisa menelan satu minggu karena padatnnya eceng gendok. Saya sudah koordinasi dan Wa ke PUPR lewat Kepala Dinas, Pak Dedi Ahdiat cuman dilihat doang. Saya sudah ke bupati juga lewat herlin ajudan nya, lewat wakil bupati juga disampaikan termasuk ke pak Rambudi yang bidang normalisasi. Kita harap di turunkan beko atau alat berat agar lebih cepat," pintanya. Jika dalam waktu tiga hari tidak respon oleh pemda Karawang. Mau ataupun tidak mau, pihaknya bersama para kades dan petani harus merogoh kocek sendiri untuk dilakukan penyemprotan agar eceng gondoknya mati, namun tentu biayanya tidak sedikit. "Kalau dalam tiga hari tidak ada kabar, kami akan upaya melakukan penyemprotan agar eceng gondok mati, cuman masalahnya yah patungan lagi kami kami ini (para kades, dan petani, red)," pungkasnya. (rul/ygi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: